Teruntuk bunda-bundaku yang suka produktif, nggak ada salahnya untuk bekerja (di rumah) sambil mengurus rumah tangga. Pastinya, di kehidupan sebelum menikah kita punya kehidupan gadis yang tak terbatas, tapi justru kehidupan berkeluarga ini jauh lebih menyenangkan dan berharga, trust me! Neither you are a chef, b/vlogger, painter, decorator, designer, etc. this one is for you.
Mungkin ada sedikit pemikiran tentang bagaimana kita tidak lagi memiliki waktu luang saat sudah punya anak. Suami harus bekerja sehingga jarang berada di rumah dan kita sebagai istri harus menjalankan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Mengingat profesi menjadi konten kreator dalam industri kreatif maupun pebisnis, pekerjaan rumah tangga bukanlah penghalang untuk menjadi tidak produktif. Namun, batas-batas produktif tetap harus dengan kesepakatan bersama dengan suami dan sesuai dengan syariat agama. Berkarya dan bekerja dari rumah juga bisa kok. Berikut tips-tips untuk terus produktif walaupun di rumah aja.
1. Don't Lose Your Priority
Apa hal yang mendorong kita untuk menjalankan ini semua? Apakah ini berguna atau hanya untuk senang-senang saja? Yuk, pilah hal-hal mana yang prioritas. Jika membuat konten atau mengerjakan pekerjaan adalah menjadi pekerjaan utama, please don't! Sudah seharusnya menjadi istri dan ibu rumah tangga adalah prioritas nomor 1 dan itu adalah pekerjaan utama kita sebagai seorang istri. Jadikanlah beberapa pekerjaan tersebut menjadi tujuan sampingan untuk menunjang atau recharge your energy agar lebih merasa hidup alias tidak bosan.
Aku ingin menjadi istri teladan dan ibu rumah tangga yang sukses
Great! Yuk, memilih konten yang lebih dekat dengan keprofesian kita sebagai istri/ibu rumah tangga, tidak perlu memaksakan kehendak sehingga meninggalkan pekerjaan rumah tangga. Goals atau tujuan yang tepat bisa bermacam-macam, menjadi super chef yaitu membagikan resep makanan kemudian membagikan tips-tips skincare, atau berbagi tips untuk dekor.
Aku terpaksa harus bekerja untuk membantu keluarga
We salute you moms! Alangkah baiknya jika kita sebagai istri/ ibu membantu keluarga dari rumah. Rejeki keluarga tidak akan ke mana. Cobalah secara bergantian jika suami tidak lelah untuk menjaga si kecil walau hanya 1 jam, maksimalkan untuk membuat konten secara efektif.
2. Write Your Plans
Secara pribadi, aku orangnya suka segala sesuatu yg tertata termasuk pekerjaan rumah tangga. Aku suka bikin checklist hari ini mau ngapain aja dari pagi - malam. Ini juga berlaku utk bikin konten. Pastikan tulis dari hari ke hari konten apa yg hendak kita garap, semakin banyak ide semakin bagus, tapi baiknya dimulai dari yg paling sederhana dulu. Contoh
Senin: tutorial dekor living room
Selasa: tutorial dekor bedroom
Rabu: rest
Kamis: post foto jadi dekor livingroom
dst
Dengan menulis daftar tsb, kita bisa lebih dispilin dan pikiran jauh lebih tenang ketimbang banyak ide tapi tidak ditulis dan ditata.
3. Make Some Drafts
Membuat konten lebih dari 1 dalam sehari mungkin bukanlah hal baru dan ini benar-benar efektif untuk membuat stok di hari-hari yang akan datang. Mungkin kelihatannya sepele dan dalam seminggu bisa jadi kewalahan membuat konten berlebih untuk kepentingan stok, tapi dengan cara membuat kemiripan antara 1 draft dengan yang lain, ini akan mempersingkat waktu bahkan menambah kuantitas stok.
Contoh: membuat beberapa potongan klip video dari hari ke hari atau dalam 1 hari (walaupun beda topik) kemudian sedikit demi sedikit dirangkain di hari-hari yang lain
Secara pribadi, untuk menulis blog, aku dapat membuat 3-4 topik blog walaupun tidak selesai secara utuh, kadang hanya mengetik poin-poinnya saja. Kemudian di hari-hari lain aku mengisi satu demi satu draft-draft tersebut sehingga sudah ada konten mendatang. Jangan khawatir, 3 konten cukup untuk seminggu. Sehingga, dalam 2 - 3 minggu, kita bisa dengan santainya mengunggah tanpa harus terbebani konten apa yang harus dibuat di hari esok.
4. Set Timer
Jujur ini agak konyol, but it work! Beberapa kali aku terapkan nge-set timer untuk tahu seberapa lama aku mengerjakan pekerjaan aku. Ini bisa menjadi pengingat bahwa waktu kita untuk bkerja tidak perlu waktu yang lama karena tentunya ada banyak hal lain yang perlu dilakukan. Misalnya, hendak mengedit video, aku akan menghabiskan waktu 30 menit untuk mengedit video. Pasang alarm 30 menit and you are ready to edit your video. Setelah waktu 30 menit habis selesai dan ternyata masih belum selesai mengedit, kita bisa berhenti dan kembali kepada pekerjaan rumah tangga.
5. Don't Push Yourself
Ada beberapa ibu yg cukup shock dengan kehidupan setelah mempunyai anak karena keterbatasan waktu. Hal ini lumrah dan dirasakan oleh semua ibu. It's okay mom, jangan paksa diri kamu utk berbuat lebih, because you've already did that to your family. Buatlah konten-konten yang dirasa ringan tanpa membebani jiwa raga. Contoh kecilnya aja dari yg suka bikin video, beralihnya dengan membuat foto. Tidak sanggup membuat foto, mgkn bisa dengan tulisan. Selalu ada alternatif output untuk tetap berkarya. Kemudian, cobalah untuk membuat draft-draft secara berkala, walaupun tidak selesai setidaknya ada konten baru yang akan menyusul atau dengan kata lain membuat beberapa konten dalam sehari untuk stok jika memungkinkan.
6. Take A Moment (or maybe more)
Me time is very important. Tidak ada salahnya dengan beristirahat. You do more on real life. Bekerja merupakan kewajiban utama suami. Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan suami, apalah yg kita lakukan ini perlu atau tidak, berlebihan atau tidak. Jangan melakukan suatu pekerjaan terlalu berlebihan selain berumah tangga karena memang itu adalah profesi utama kita sebagai istri dan ibu. Sebagai pelaku industri kreatif, hal ini merupakan sebuah hobi yg menyenangkan bahkan menghasilkan. Namun perlu diingat bahwa kita perlu memprioritaskan keluarga.
Itulah beberapa tips dari aku. Semua murni dari pengalaman aku dan beberapa ibu konten kreator online. Pastinya ada trial dan error. Mungkin ada beberapa hal yang ga bisa sesuai ekspektasi tapi tidak apa. Selalu ingat bahwa ada prioritas yang lebih penting lagi ketimbang ini semua yaitu diri kita sendiri, anak dan suami. It is all about ego. Mungkin kita tidak lagi bisa seproduktif dulu sebelum berkeluarga, tetapi dengan multi tasking ini diharapkan kita bisa lebih menginspirasi dan berguna terhadap sesama.
Good luck moms!
0 comments:
Post a Comment